PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalamduniapendidikanbanyak
terdapat permasalahan-permasalahan diantaranya ketersediaan sumber daya seorang
pendidik.Upaya peningkatan mutu pendidikan itu sendiri harus memenuhi beberapa
kriteria. Menurut Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang
harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana
gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang yang
professional. Olehkarena itu, selainperan pemerintahdalammembangunpendidikan yang
berkualitasdibutuhkankesiapandariseorang pendidikbaikdarisegipengetahuanmaupunstrategi-strategi
yang digunakan demi terwujudsuatutujuanpendidikan.Di dalamkelas guru
malaksanakanduakegiatanpokokyaitukegiatanmengajardankegiatanmengelolakelas.Djamaroh
(2006:173) menyebutkan ”Masalah yang dihadapi guru, baikpemulamaupun yang
sudahberpengalamanadalahpengelolaankelas. Aspek yang
seringdidiskusikanolehpenulis professional
danpengajaradalahjugapengelolaankelas”. Pengelolaan kelas tidak sebatas
mengelola tata letak sarana dan prasarana saja, melaikan bagaimana seorang guru
dapat mengatur siwa-siwanya menjadi mengerti, nyaman, dan aktif saat proses
belajar mengajar.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan manajemen
kelas?
2.
Apakah tujuan, aspek, fungsi dan masalah
dari manajemen kelas?
3.
Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam
manajemen kelas?
4.
Bagaimanakah bentuk pendekatan dalam
manajemen kelas?
5.
Bagaimanakah pengaruh manajemen kelas
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?
![]() |
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui maksud dari manajemen
kelas
2.
Untuk mengetahuitujuan, aspek, fungsi
dan masalah dari manajemen kelas
3.
Untuk mengetahuiprinsip-prinsip dalam
manajemen kelas
4.
Untuk mengetahuibentuk pendekatan dalam
manajemen kelas
5.
Untuk mengetahuipengaruh manajemen kelas
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Kelas
Manajemen
dari kata “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti
proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan
pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah
mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa
dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.Terdapat beberapa defenisi
tentang manajemen kelas berikut ini :
1.
Berdasarkan Konsepsi Lama Dan Modern
Menurut
konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan
ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi
yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas
(Lois V. Jhonson dan Mary Bany, 1970)
2.
Berdasarkan Pandangan Pendekatan
Operasional Tertentu ( Disarikan dari Wilford A. Weber 1986 )
Seperangkat
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas
melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter).
·
Seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi
(Pendekatan Intimidasi).
·
Seperangkat kegiatan guru untuk
memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif).
·
Seperangkat kegiatan guru menciptakan
suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan
(Pendekatan Masak).

·
Seperangkat kegiataan guru untuk
menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang
bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional).
·
Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi
tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).
·
Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas
yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional).
·
Seperangkat kegiatan guru untuk
menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem
Sosial)
B. Tujuan,
Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen Kelas
1.
Tujuan Manajemen Kelas
·
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas,
baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·
Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
·
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta
perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
·
Membina dan membimbing siswa sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya (
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen tahun 1996 : 2 )
Menurut Cece Wijaya menyebutkan tujuan pengelolaan
kelas antara lain:
·
Agar pengajaran dapat dilakukan secara
maksimal sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
·
Untuk memberi kemudahan dalam usaha
memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan pengelolaan kelas, guru
mudah melihat dan mengamati setiap kemajuan yang dicapai siswa, terutama siswa
yang tergolong lamban.
·
Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat
masalah-masalah penting untuk dibicarakan di kelas untuk perbaikan pengajaran
pada masa mendatang.
Adapun
menurut Udin Saifuddin tujuan manajemen kelas meliputi antara lain menfasilitasi
kegiatan belajar mengajar secara maksimal, untuk mencapai tujuan pembelajaran
memberikan kemudahan dalam mendukung sumber-sumber belajar serta membangkitkan
gairah (ghiroh) belajar siswa. Selain itu juga mengembangkan disiplin belajar
siswa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya
2.
Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen
Kelas
Aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam manajenen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan
kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif ( Lois V.Johnson dan Mary
A.Bany, 1970 ).
Fungsi manajemen
kelas adalah memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti membantu
kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu
kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar
dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah
kondisi kelas dan memelihara agar tugas – tugas itu dapat berjalan lancar.
Masalah
manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : masalah
individual dan masalah kelompok.Munculnya masalah individual disebabkan
beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti :
·
Tingkah laku yang ingin mendapat
perhatian orang lain.
·
Tingkah laku yang ingin menujukkan
kekuatan.
·
Tingkah laku yang bertujuan menyakiti
orang lain.
·
Peragaan ketidakmampuan.
Sedangkan
masalah-masalah kelompok yang mungkin muncul dalam kelas antara lain:
·
Kelas kurang kohesif lantaran alasan
jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
·
Penyimpangan dari norma-norma tingkah
laku yang telah disepakai sebelumnya.
·
Kelas mereaksi negatif terhadap salah
seorang anggotanya.
·
“Membombang” anggota kelas yang justru
melanggar norma kelompok.
·
Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari yang tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas kurang
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru
terpaksa diganti sementara oleh guru lain. ( Lois V.Johnson dan Mary A.Bany,
dalam M.Entang dan T.Raka Joni1983 ).
C. Prinsip-prinsip
dalam Manajemen Kelas
Secara
umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua golongan
yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.” (Djamarah 2006:184). Faktor
intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku.
Kepribadian siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa
berbeda dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini
dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan
psikologis.Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan
belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya.
Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak
jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih
mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas
cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah
(2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut.
·
Hangat dan Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam
proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
·
Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
·
Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
·
Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
·
Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
Pada
dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
·
Penanaman Disiplin Diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
D. Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Keharmonisan
hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa tersimpul
dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari
pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.(Djamarah 2006:179).
Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
1.
Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan
kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin
dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk
mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati
anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.
2.
Pendekatan Ancaman
Dari
pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai
suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol
tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya
melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
3.
Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan
diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk
mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah
mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4.
Pendekatan Resep
Pendekatan
resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar
itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan
guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
5.
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan
ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan
memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan
tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku
anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
6.
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai
dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah
tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak
didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan
berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini
bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.
Program
atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik,
harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat
akan hilang dari tingkah laku siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya.
Untuk itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus
dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan
senang atau puas.
Sebaliknya,
tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi
atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya
tingkah laku tersebut akan dihindari.
7.
Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan
sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi
yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara
guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal ini guru merupakan kunci
pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan
iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas.
Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan
sikap ngayomi atau sikap melindungi.
8.
Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam
pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru
untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok
yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi itu agar
tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat
mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi
masalah-masalah pengelolaan.
9.
Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan
elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dabn
inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin
dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan
dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan
pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam
pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan
suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan
efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai
dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas
disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar
berjalan secara efektif dan efisien.
E. Pengaruh
Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran
yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas
yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan,
wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru
harus menguasai kiat memanejemeni kelas.Pemahaman akan prinsip-prinsip
manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus diketahui. Dengan
dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal ini akan menjadi filter-filter
penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen kelas.
Manajemen
kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena
manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik
mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang
optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan
memuaskan. Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan
suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi
yang telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya
penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang
memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif. Manajemen
kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena
manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik
mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar
mengajar.
Oleh
karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan
kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.
Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana
kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Di
samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah
diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan
yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
B. Saran
Sebagai
seorang pendidik sebaiknya turut memikirkan bagaimana meningkatkan kulitas
belajar siswanya. Salah satu cara yang efektif yaitu dengan melaksanakan
manajemen kelas. Manajemen kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi dalam
kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa
berbuat sesuai dengan kemampuannya. Kemudian dengan pengelolaan kelas produknya
harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pengelolaan kelas
pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pengunjung yang baik mohon tinggalkan komentar nya yaa..