TUGAS MAKALAH
KONSEP DASAR IPS 1
KONSEP
ILMU-ILMU SOSIAL
Oleh:
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Ilmu-ilmu Sosial
ini dengan sebaik - baiknya.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Metro, Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... ii
Daftr Isi..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
IPS, Studi social dan Ilmu-ilmu sosial.................... 2
B. Pengertian
Ilmu-ilmu Sosial...................................................... 4
C. Struktur
Ilmu-ilmu Sosial.......................................................... 8
D. Tujuan
dan manfaat pendidikan IPS…………………………. 14
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
............................................................................... 16
B. Saran.......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang mengkaji
perilaku manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya sehari-hari dalam
upaya menjelaskan berbagai perilaku manusia. Setiap ilmu sosial merupakan suatu
disiplin ilmu tersendiri yang memiliki materi dan metodologi tertentu yang
memandang manusia dari sudut pandang masing-masing dan menggunakan metode kerja
yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya.
Dalam kurikulum SD tahun 2004, dikemukakan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian
peristiwa,fakta,konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan
kewarganegaraan.
Pengetahuan tentang tindakan atau perilaku manusia memberikan
suatu pola dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial. Struktur ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya ilmu
sosial, tersusun dalam tiga tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempit
hingga yang paling luas, yaitu Konsep Ilmu-ilmu Sosial dan generalisasi (Saveg
dan Amstrong dalam Fakih dan Maftuh,1998:4).
B.
Rumusan Masalah
- Apakah pengertian IPS, studi sosial dan ilmu-ilmu sosial?
- Bagaimanakah struktur ilmu-ilmu sosial?
C.
Tujuan
- Mengetahui pengertian IPS, studi sosial dan ilmu-ilmu sosial
- Mengetahui pengerian ilmu-ilmu sosial
- Mengetahui struktur ilmu-ilmu sosial
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
IPS, Studi Sosial, dan Ilmu-ilmu Sosial
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Merupakan nama mata pelajaran di tingkat
sekolah atau nama program studi di
perguruan tinggi yang identik dengan
istilah “Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di Negara lain, khususnya di Negara-negara barat termasuk Australia dan Amerika Serikat.
Nama IPS yang lebih dikenal social studies, di negara lain itu merupakan
istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia.
Namun, pengertian IPS di tingkat
persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya Sekolah Dasar (SD)
dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah
Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program
pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendir, ada yang
berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Beberapa
para ahli berpendapat mengenai pengertian Studi Sosial yaitu sebagai berikut:
1. James
A. Banks (1990: 3) dalam bukunya Teachet Strategies for the Social Studies
memberikan definisi social studi sebagai bagian dari kurikulum sekolah dasar
dan menengah yang mempunyai tanggung jawab pokok pembantu para siswa untuk
mengembangkan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam
hidup bernegara di lingkungan masyarakatnya.
2. Welton
dan Mallan (1989: 15), memandang studi sosial sebagai mata pelajaran gabungan
terutama dari:
a) Disiplin
ilmu-ilmu sosial
b) Temuan-temuan
(atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial
c) Proses-proses
yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan temuan atau pengolahan
itu. Secara singkat Welton dan Mallan merumuskan definisi studi social sebagai
berikut: “social studies is a composite
subject area based on findings and processes drawn from the social science
disciplines”
Salah satu Karakteristik dari definisi
social studies adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan
tingkat perkembangan masyarakat. Karena tujuan studi sosial untuk membantu
para remaja dalam mengembangkan
potensinya agar menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupan. Di Amerika
Serikat, misalnya, The National Council
For The Social Studies (NCSS), organisasi para ahli pendidikan studi social
yang cukup andal sebelum tahun 1978 merumuskan social studies sebagai program yang dibangun oleh sejumlah disiplin
ilmu sosial, yakni “sejarah, ekonomi, kewarganegaraan, geografi, dan semua
modifikasi atau kombinasi mata pelajaran-mata pelajaran terutama yang memiliki
materi dan tujuan yang berhubungan dengan masalah-masalah kemasyarakatan.
Pada tahun 1992, Dewan direktur NCSS
terutama kumpulan para pengajar di bidang Social
Studies merumuskan definisi yang menunjukkan bahwa materi Social Studies
semakin meluas karena merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, bukan
hanya ilmu-ilmu sosial melainkan juga dari humanistis, matematika, dan
ilmu-ilmu alam bahkan agama. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa social studies untuk Amerika Serikat
menggunakan pendekatan integrasi (integrated
approach)
Menurut Nursid Sumaatmadja (1980: 7-8)
studi social berbeda dengan ilmu-ilmu sosial. Studi Sosial bukan merupakan
bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan, lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
B.
Pengertian
Ilmu-ilmu Sosial
1. Antropologi
Para
ahli mempelajarai tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan
pra-sejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga
kebudayaan pada zaman modern ini. Para ahli antropologi dapat dibedakan kedalam
beberapa spesialisas. Pertama, ahli antropologi sosial (antropologi budaya)
mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada saat iniyang menggunakan
cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Kedua, ahli etnografi adalah seorang
ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang
segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan. Ketiga, ahli antropologi
bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan manusia dengan fokus kajian
pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial.
2. Ilmu
Ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber
dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas.
Pembahasan ini dimulai dengan menerapkan analisis ilmu ekonomi bagian yang
berkaitan dengan studi kelangkaan yang bersifatilmiah dan pengalokasian
sumber-sumber. Kajian pembahasan pada tulisan ini, lapangan kebijakan ekonomi
tidak dimaksudkan sebagai bidang kajian ekonomi bagian dari suatu ilmu sosial.
Kebijakan ekonomi atau ilmu ekonomi normatif berkaitan dengan aplikasi hasil
analisis ekonomi untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
Ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis
ekonomi dibagi kedalam dua bidangutama:
1. Ekonomi
mikro adalah ahli yang mengkaji prilaku individu-individu, persoalan rumah
tangga, perusahaan dan pasar.
2. Ekonomi
makro adalah ahli yang mengkaji keberfungsian ekonomi secara keseluruhan.
3. Geografi
Para ahli
geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya.
Geografi dibagi
menjadi dua spesialisasi pokok:
a. Geografi
fisik adalah mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanh,
sumber-sumber air, penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah.
b. Geografi
budaya (manusia), para ahli geografi budaya (ahli kependudukan demografer) tertarik dengan penyebaran
penduduk pada suatu wilayah tertentu.
Cabang disiplin geografi lainnya
adalah kartografi atau pemetaan. Cabang ini pun biayasanya menjadi perhatian
dalam kurikulum studi sosial. Jelasnya, kartografi bukanlah ilmu sosial namun
apabila, para siswa memerlukan konsep dasar geografi dan generalisasi, maka
mereka harus mengetahui bagaimana membuat dan membaca map.
4. Sejarah
Sejarah
adalah studi tentang kehidupan manusia dimsa lampau. Para sejarawan tertarik
dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau: politik, militer, hokum,
sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik,
arsitektur, islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Ada perdebatan tentang
apakah kajian tentang sejarah ini tepat digolongkan sebagai ilmu sosial atau
salah satu bagian dari humaniora. Masalah ini disebabkan oleh karena adanya
beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh para sejarawan dalam usaha
menggambarkan kehidupan masa lampau secara cermat dan ilmiah. Salah satu
keterbatasannya adalah kurangnya catatan-catatan lengkap dari
peristiwa-peristiwa masa lalu.
Penyimpangan
sejarah dapat disebabkan oleh sejumlah faktor lain. Faktor ini meliputi
kecenderungan untuk (1) memfokuskan pada peristiwa-peristiwa dan pribadi orang
aneh dan spektakuler, (2) menulis sejarah yang menggambarkan penyimpangan
menurut nasionalisme atau ras dari sejarawan. (3) menilai peristiwa dan orang
zaman dahulu dengan nilai dan ukuran sekarang, dan (4) membiarkan pengetahuan
kita tentang peristiwa sejarah kontemporer mempengaruhi analisis, misalnya,
sebab dan akibat (Commager, 1965).
5. Ilmu
Politik
Para
ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (public
policies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan
manusia di dalam masyarakat, khususnya yang bercermin dalam pemerintahan.
Bidang khusus ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan
pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi
pemerintahan. Bidang-bidang kajian khusus yang didasarkan pada fungsi-fungsi
pemerintahan meliputi proses pelaksanaan badan legislatif (pembuatan
undang-undang), system peradilan (interpretasi undang-undang), dan proses
eksekutif (pelaksanaan undang-undang).
Seperti
halnya ahli ekonomi dan sejarawan, para ilmuwan politik dapat dibedakan atas
dua ajaran, berdasarkan pada kekuatan komitmennya pada metode ilmiah:
a. Ilmuwan
politik tradisional, mempertanyakan masalah-masalah dan menggunakan teknik-teknikuntuk
menjawab pertanyaan yang banyak mengandung cirri-ciri humanistis daripada
ilmu-ilmu social.
b. Ilmuwan
politik ilmiah, membatasi bidang garapannya terhadap kajian perilaku politik
manusia secara empiris.
6. Psikologi
Para ahli
psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil
individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk
perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal danabnormal, individu dan
kelompok, fisik dan mental, dan secara instink maupun dengan cara dipelajari
Berikut ini
adalah beberapa contoh yang termasuk ilmu social:
a. Ahli
psikologi perkembangan, mengkaji semua aspek perilaku perkembangan manusia
selama rentang kehidupannya.
b. Ahli
psikologi eksperimen menggunakan pendekatan penelitian eksperimental (atau
laboratarium) untuk mempelajari perilaku manusia secara individu.
c. Ahli
psikologi sosial, tertarik dengan perilaku manusia dalam kelompok-kelompok
(seperti, dalam kerja, dalam keluarga, dalam pengambilan keputusan).
d. Ahli
psikologi kepribadian mempelajari perkembangandan hakekat kepribadian
kepribadian manusia.
e. Ahli
psikologi pengetahuan, tertarik dengan bagaimana manusia berfikir dan belajar.
f. Ahli
psikologi klinis, meneliti perilaku manusia terdidik yang tidak normal. (ahli
ini pun bisa juga meneliti orang-orang yang terganggu, namun ini mungkin
menjadi contoh dalam menerapkan pengetahuan yang telah ada daripada
mengembangkan pengetahuan baru).
7. Sosiologi
Ahli
sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompo-kelompok. Perhatian utamanya
adalah dalam hubungan sosial manusia, perilaku manusia seperti diwujudkan
sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi.
Institusi-institusi kepentingan umumnya mencakup sekolah-sekolah, media masa,
kelas-kelas sosial, organisasi perusahaan, dan penjara-penjara. Para ahli
sosiologi bisa mengkhususkan dalam beberapa bidang seperi, keluarga,
kriminologi, komunikasi, pendapat umum, organisasi yang kompleks, hubungan ras
dan etnik, peranan jenis kelamin, demografi (kependudukan), pendidikan,
perilaku kelompok kecil, stratifikasi sosial, sosiologi medis, dan sosiologi
bidang pekerjaan/profesi.
C.
Struktur
Ilmu-ilmu Sosial
Garis besar stuktur dari setiap disiplin meliputi pula
contoh-contoh yang tersuun dalam kerangka sebagai berikut :
1. Model
inkuiri
a. Masalah
yang dipertanyakan
b. Metoda
(alat) penelitian
2. Struktur
ilmu pengetahuan
a. Konsep
b. Generalisasi
Berikut ini
disajikan pembahasan tentang disiplin ilmu-ilmu sosial secara konseptual.
a.
Struktuk
Disiplin Antropologi
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Bagaimana
kebudayaan itu mempengaruhi kepribadian anggota masyarakat secara individual?
o Bagaimana
kebudayaan itu saling mempengaruhi satu sama lain?
o Bagaimana
kebudayaan itu berkembang dan berubah?
2) Metode
penelitian
o Observasi
tentang prilaku kehidupan disekitar masyarakat manusia (sering mengacu pada
kerja lapangan dan atau observasi partisipasi).
o Analisis
bahasa
o Analisi
fisik dari fosil-fosil dan peninggalan-peninggalan kebudayaan terdahulu
lainn
Konsep-konsep
Antropologi
kebudayaan
|
Tradisi
|
Ras
|
Artefak
|
Kebiasaan
|
Perhiasan
tubuh
|
Generalisasi
- Dengan kebudayaan (suatu sistem kepercayaan, nilai, kebiasaan, dan prilaku) anggota masyarakat dapat berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungan fisik untuk memperoleh kebutuhn dasar hidup.
- Setiap kebudayaan terbentuk dari rangkaian ciri-ciri kebudayaan yang saling berkaitan, dan oleh karena itu perubahan kebudayaan pada satu atau beberapa ciri budaya akan mengakibatkan perubahan pada ciri budaya lainnya.
- Apabila manusia tidak memiliki kecakapan untuk mengembangkan bahasa yang komplek, maka manusia tidak dapat mengenbangkan kebudayaan.
b.
Struktur
Disiplin Ekonomi
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Bagaimana
manusia mengalokasikan sumber-sumber yang langka dalam kondisi permintaan yang
tidak terbatas?
o Bagaimana
para konsumen memutuskan tentang apa dan berapa banyak harus melakukan konsumsi
barang?
o Bagaimana
pasar beroperasi agar para pembeli dan penjual dapat menukr barang dan jasa?
2) Metode
penelitian
o Analisis
data secara matematik dan statistik dari pemerintah atau dokumen lain misalnya,
GNP, angka pengangguran, tingkat kebutuhan dasar, sensus)
o Survey
dari pendapat umum)
o Perhitungan
rata-rata dan distribusi tentang rata-rata
Konsep-konsep ekonomi
Kelangkaan
|
Pasar
|
alat
tukar
|
Konsumsi
|
Konsumen
|
Keuntungan
|
Generalisasi
- Perubahan teknologi sering mengakibatkan peningkatan produktivitas dan perubahan dalam jenis barang yang dihasilkan.
- Alat tukar uang) diperlukan dalam sistem ekonomi yang berdasarkan pada spesialisasi dan perubahan.
- Harga barang atau jasa mempunyai pengaruh kepada keinginan pembeli untuk menjadi konsumen barang dan jasa.
c.
Struktur
Geografi
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Mengapa
manusia hidup di tempat itu?
o Mengapa
manusia yang tinggal di tempat yang berbeda di dunia ini, berbeda pula dalam
kehidupannya?
2) Metoda
penelitian
o Survey
o Kerja
lapangan (mengamati keadaan alam)
o Deskripsi
wilayah
Konsep-konsep geografi
bentuk
tanah
|
Penduduk
|
simbol
peta
|
Iklim
|
Pegunungan
|
ketinggian
tanah
|
Generalisasi
- Karena kemajuan pembangunan ekonomi, manusia terus menerus mengubah permukaan bumi dengan membuka lahan, membangun bendungan, mengotori udara dan air)
- Tingkat perkembangan ekonomi masyarakat membantu menemukan kemampuannya untuk memecahkan masalah kepadatan penduduk.
- Manusia menggunakan sumber-sumber alam yang ditemukan disekitar lingkungan fisiknya untuk memenuhi Kebutuhan dasar berupa makanan, pakaian dan perumahan.
d.
Struktur
Sejarah
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Apa
yang sebenarnya terjadi pada masa lampau?
o Apakah
peristiwa-peristiwa masa lalu dapat membentuk pola yang dapat digunakan untuk
memperkirakan peristiwa di masa yang akan dating?
o Bagaimana
pengetahuan peristiwa masa lalu dapt memberikan sumbangan terhadap pengetahuan
kita pada masa kini?
2) Metoda
penelitian
o Analisis
dokumen umum (seperti surat kabar, majalah, laporan pemerintah, dokumen
politik, kesusastraan, sejarah masa kini)
o Analisis
peninggalan-peninggalan pembangunan (seperti jalan, jembatan, gedung, kubu,
perkakas, barang pecah belah, persenjataan)
o Analisis
benda-benda bukan cetakan seperti foto, lukisan, ukiran, dinding, rekaman
suara,rekaman radio)
Konsep-konsep sejarah
Perubahan
|
peristiwa
sejarah
|
Penemuan
|
masa
lampau
|
pertempuran
|
Perjanjian
|
Generalisasi
- Peristiwa sejarah kompleks tidak dapat dijelaskan dengan cara satu persatu hubungan sebab akibat yang sederhana.
- Peristiwa-peristiwa masa lampau mempengaruhi peristiwa-peristiwa masa kini.
- Untuk memahami peristiwa masa kini, orang harus memahami peristiwa masa lalu.
e.
Struktur
Ilmu Politik
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Bagaimana
pemimpin dan atau organisasi politik memperoleh kekuasaan?
o Bagaimana
keputusan-keputusan politik dibuat?
o Agen-agen
apakah di dalam masyarakat yang memberikan konstribusi terhadap organisasi
politik?
2) Metode
penelitian
o Analisis
dkumen-dokumen resmi
o Analisis
undang-undang dan keputusan-keputusan pengadilan
o Survey
Konsep-konsep ilmu politik
kekuasaan
|
Negara
|
hak
asasi manusia
|
organisasi
|
Sosialisme
|
tanggung
jawab
|
Generalisasi
- Kebebasan politik merupakan ide yang dapat dilaksanakan, hanya apabila diimbangi dengan tanggung jawab politik.
- Keputusan-keputusan politik merupakan pertombangan-pertimbangan nilai.
- Pemerintah perlu menghasilkan barang-barang untuk kepentingan umum dan mengadakan pelayanan kepada masyarakat seperti jalan. dan kepolisian.
f.
Strutur
Psikologi
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Apakah
yang membuat setiap orang itu berbeda?
o Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi konsep diri?
o Bagaimana
faktor pembawaan, lingkungan, dan lingkungan belajar mempengaruhi prilaku?
2) Metode
penelitian
o Wawancara
o Observasi
partisipasi
o pengukuran
dengan menggunakan instrumen-istrumen seperti tes IQ, penemuan kepribadian,
skala perhitungan.
Konsep-konsep psikologi
Persepsi
|
IQ
|
Adaptasi
|
Sikap
|
Keturunan
|
sifat-sifat
|
Generalisasi
- Prilaku individu merupakan suatu fungsi dari interaksi antara faktor pembawaan dan lingkungan.
- Apabila belajar terjadi, maka ada perubahan yang relatif tetap dalam kemampuan prilaku.
- Semua pemecahan masalah berdasarkan pada tingkat kemampuan belajar dan ingatan masa lalu.
g.
Struktur
Sosiologi
1) Pertanyaan
yang diajukan
o Bagaimana
kelompok-kelompok manusia mensosialisasikan anggota muda atau baru
o Bagaimana
kelompok-kelompok membuat keputusan
o Bagaimana
kelompok memecahkan masalah
2) Metode
penelitian
o Wawancara
o Pertanyaan-pertanyaan
o Observasi
partisipasi
Konsep-konsep sosiologi
Kelompok
|
nilai-nilai
|
Ras
|
Masyarakat
|
hubungan
sosial
|
Sosialisasi
|
Generalisasi
- Keluarga sebagai unit reproduksi, ekonomi, dan sosialisasi) akan mengubah fungsi respon terhadap perubahan dalam gerakan teknologi dan sosial.
- Perbedaan dalam nilai kelompok ideologi) bisa mengakibatkan konflik atau tindakan kekerasan.
- Dalam suatu organisasi sosial, tindakan kekerasan dapat meletus apabila perbedaan nilai tidak diselesaikan.
- Tujuan dan manfaat pendidikan IPS:
a. Membekali
peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak
di masyrakat.
b. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengidentifkasi menganalisis danmenyusun
alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyrakat
c. Membekali
peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyrakat dan
berbagi bidang keilmuan serta bidang keahlian
d. Membekali
peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
e. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengembangkan kemampuan dan keilmuan IPS sesuai
dengan perkembangan kehidupan,masyrakat,ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Ilmu
sosial merumuskan definisi yang menunjukkan bahwa materi ilmu sosial semakin
meluas karena merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, bukan hanya
ilmu-ilmu sosial melainkan juga dari humanistis, matematika, dan ilmu-ilmu alam
bahkan agama. Selain itu, bagian dari ilmu-ilmu social diantaranya:
Antropologi, geografi, ilmu politik, sejarah, sosiologi, ilmu ekonomi, dan
psikologi.
2. Tujuan
dan manfaat pendidikan IPS:
a. Membekali
peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak
di masyrakat.
b. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengidentifkasi menganalisis danmenyusun
alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyrakat
c. Membekali
peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyrakat dan
berbagi bidang keilmuan serta bidang keahlian
d. Membekali
peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.
e. Membekali
peserta didik dengan kemampuan mengembangkan kemampuan dan keilmuan IPS sesuai
dengan perkembangan kehidupan,masyrakat,ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Saran
Ilmu
sosial merupakan ilmu yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, dan
memudahkan kita berkomunikas dalami hidup bermasyarakat untuk itu disarankan
kepada pembaca agar lebih mempelajari ilmu sosial ini karena sangat bermanfaat
untuk kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman.
(1995). Beberapa Aspek Tentang
Pembangunan Hukum Nasional,
Bandung: Citra
Aditya Bakti
Budiarjo, Miriam.
(1998). Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: PT Gramedia
Sekian Terima Kasih semoga bermanfaat
Thanks yaa...
BalasHapusmembantu banget buat ngerjain tugas dosen....
iya sama sama
Hapusiya sama sama
BalasHapusMksih bnyak ya..lengkap..sesuai materi kuliah sy..
BalasHapus